Selasa, 09 April 2013


Tanah merupakan sistem tanah terbuka, yang artinya dapat terus menerus terjadi pertukaran bahan (material) dan antara tanah dan tubuh alami lainnya seperti atmosfer, batuan induk, dan tanaman.
Reaksi kimia sistem tanah:
CO2 + H2O à H2CO             H+ + HCO3-
yang dimana ion-ion hidrogen dapat tersedia terus menerus oleh disosiasi asam karbonat nantinya akan terbentuk oleh larutan CO2 kemudian dilepaskan oleh respirasi akar-akar hidup dan juga dari pembusukan biologi dari karbohidrat.
Pelepasan H+ secara tetap, cenderung untuk menaikkan pertukaran kation-kation, yang memungkinkan tersedianya untuk tanaman. Pertukaran kation-kation atau KTK secara umum dapat memberikan gambaran tentang banyaknya kation tanah dalam bentuk tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kation-kation tersebut memasuki larutan tanah yang kemudian diserap oleh akar dan organisme tanah atau hilang akibat pencucian. 
Kation-kation tadi diisi kembali oleh perombakan batuan-batuan, penghancuran bahan-bahan organik, dan pemberian pupuk.
Kation-kation dalam tanah yg produktif menunjukkan berada dalam suatu keseimbangan antara partikel-partikel tanah, larutan tanah dan tanaman.
Dari suhu tanah, daya tukar kation dinyatakan dengan miliekivalen tiap 100g yang artinya dapat stara dengan jumlah meliekivalen dengan H+ yang dimana telah bergabung dengan 100 gram tanah kering.
Daya tukar kation dari tanah memiliki perbedaan dari presentase humus dan juga menurut presentase serta komposisi liat.
Untuk daya kation tersebut, tentunya memiliki tipe tanah yang berbeda-beda dan juga tingkat kapasitas tukar kation berbagai tipe tanah yang bisa dilihat didalam tabel dibawah ini:
Tipe Tanah
Kapasitas tukar kation (meq/100g)
Pasir
2 – 4

Lempung Berpasir
2 – 17

Lempung
7 – 16

Lempung Berdebu
9 – 26

Liat & Lempung Liat
4 – 60

Tanah Organik
50 -300

Kesuburan tanah dapat di jelaskan bahwa dimana potensi tanah tersebut bisa atau tidaknya  mensuplai  ion mineral untuk absorpsi oleh tanaman merupakan ukuran Kesuburannya.
       Tanah yang sebagian besar mengandung mineral namun tidak subur, hal ini disebabkan ion-ion di dalamnya tidak tersedia untuk tanaman. Sebagian ion kalsium dan (Ca2+) dan hampir seluruh ion (K+) yang dijumpai dalam tanah sebagai mineral kompleks yang sukar diserap oleh tanaman. Sementara itu, Ca2+ dalam bentuk tersedia bagi tanaman tidak tahan terhadap pengaruh air yang mengandung karbon dioksida CO2 atau asam lainnya.  Sedangkan untuk ion K+ yang dapat dipertukarkan (dapat diserao oleh tanaman) tidak lebih dari 1% dari jumlah kalium yang ada. Ion kalium yang dibebaskan dapat diserap oleh tanaman, tererosi bersama partikel tanah, atau dijerap oleh koloid tanah yang bermuatan negatif.
            Reaksi tanah diterapkan dalam bentuk keasaman dan kebasaan tanah yang ditulis pH (Potensial of Hiydrogen) yang menggunakan sistem logaritma seperti pH = log [H+] yang berkisar antara 10-1 sampai dengan 10-12 mol/liter. Logaritma tersebut merupakan kebalikan konsentrasi ion H yang dinyatakan dalam unit 0 s/d 14.
            Jika semakin tinggi konsntrasi  ion H maka akan semakin rendah pH tanah, dan tanah tersebut bersifat masam, namun sebaliknya jika semakin rendah konsentrasi ion H maka akan semakin tinggi pH tanah, dan tanah tersebut bersifat basa. Biasanya pH tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman berkisar antara 6 – 7.
            Nilai pH yang terlalu tinggi yaitu diatas angka 9 dan sangat rendah dibawah 4, maka dapat menjadi racun bagi tanaman terutama pada akar-akar tanaman tersebut. Sebagai contoh suatu keadaan klorosis yang didapati pada beberapa tanaman pada pH tinggi, adalah dari kekurangan Fe yang diakibatkan pengendapan persenyawaan besi.
Secara umum perkembangan dan kehidupan Jasad-jasad tanah, terutama bakteri, kegiatannya juga dipengaruhi oleh reaksi tanah.
Keasaman total merupakan gabungan dari kedua sumber ion hidrogen. Ion hidrogen terdapat di dalam tanah disertai dengan banyaknya persenyawaan. Secara relatif ion H dalam larutan sedikit, jika dibandingkan dengan ion H diserap permukaan tanah.
Penyanggan atau buffering merupakan ketahanan akan perubahan keasaman yaitu sebuah proses dimana ion hidrogen dilepaskan dari permukaan tanah kemudian secepatnya langsung dihilangkan dari larutan tanah, sehingga keasaman larutan tidah berubah menjadi banyak.


Pertanyaan.
Apa yang menjadikan terutama pada jasad-jasad tanah yaitu bakteri yang segala macam aktifitasnya dipengaruhi oleh reaksi tanah?


0 komentar :

Posting Komentar