Tanah merupakan sistem
tanah terbuka, yang artinya dapat terus menerus terjadi pertukaran bahan
(material) dan antara tanah dan tubuh alami lainnya seperti atmosfer, batuan
induk, dan tanaman.
Reaksi kimia sistem tanah:
yang dimana ion-ion hidrogen dapat
tersedia terus menerus oleh disosiasi asam karbonat nantinya akan terbentuk
oleh larutan CO2 kemudian dilepaskan oleh respirasi akar-akar hidup
dan juga dari pembusukan biologi dari karbohidrat.
Pelepasan H+ secara tetap, cenderung untuk menaikkan
pertukaran kation-kation, yang memungkinkan tersedianya untuk tanaman.
Pertukaran kation-kation atau KTK secara umum dapat memberikan gambaran tentang
banyaknya kation tanah dalam bentuk tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh
tanaman. Kation-kation tersebut memasuki larutan tanah yang kemudian diserap
oleh akar dan organisme tanah atau hilang akibat pencucian.
Kation-kation tadi diisi kembali oleh perombakan batuan-batuan,
penghancuran bahan-bahan organik, dan pemberian pupuk.
Kation-kation dalam tanah yg produktif menunjukkan berada dalam suatu
keseimbangan antara partikel-partikel tanah, larutan tanah dan tanaman.
Dari suhu tanah, daya
tukar kation dinyatakan dengan miliekivalen tiap 100g yang artinya dapat stara
dengan jumlah meliekivalen dengan H+ yang dimana telah bergabung dengan 100
gram tanah kering.
Daya tukar kation dari
tanah memiliki perbedaan dari presentase humus dan juga menurut presentase
serta komposisi liat.
Untuk daya kation
tersebut, tentunya memiliki tipe tanah yang berbeda-beda dan juga tingkat
kapasitas tukar kation berbagai tipe tanah yang bisa dilihat didalam tabel
dibawah ini:
Tipe Tanah
|
Kapasitas tukar kation (meq/100g)
|
Pasir
|
2 – 4
|
Lempung Berpasir
|
2 – 17
|
Lempung
|
7 – 16
|
Lempung Berdebu
|
9 – 26
|
Liat
& Lempung Liat
|
4 – 60
|
Tanah Organik
|
50 -300
|
Kesuburan tanah dapat di jelaskan bahwa
dimana potensi tanah tersebut bisa atau tidaknya mensuplai
ion mineral untuk absorpsi oleh tanaman
merupakan ukuran Kesuburannya.
Tanah
yang sebagian besar mengandung mineral namun tidak subur, hal ini disebabkan ion-ion
di dalamnya tidak tersedia untuk tanaman. Sebagian ion kalsium dan (Ca2+)
dan hampir seluruh ion (K+) yang dijumpai dalam tanah sebagai
mineral kompleks yang sukar diserap oleh tanaman. Sementara itu, Ca2+ dalam
bentuk tersedia bagi tanaman tidak tahan terhadap pengaruh air yang mengandung
karbon dioksida CO2 atau asam lainnya. Sedangkan untuk ion K+ yang dapat
dipertukarkan (dapat diserao oleh tanaman) tidak lebih dari 1% dari jumlah
kalium yang ada. Ion kalium yang dibebaskan dapat diserap oleh tanaman,
tererosi bersama partikel tanah, atau dijerap oleh koloid tanah yang bermuatan
negatif.
Reaksi
tanah diterapkan dalam bentuk keasaman dan kebasaan tanah yang ditulis pH (Potensial of Hiydrogen) yang menggunakan
sistem logaritma seperti pH = log [H+] yang berkisar antara 10-1
sampai dengan 10-12 mol/liter. Logaritma tersebut merupakan
kebalikan konsentrasi ion H yang dinyatakan dalam unit 0 s/d 14.
Jika
semakin tinggi konsntrasi ion H maka
akan semakin rendah pH tanah, dan tanah tersebut bersifat masam, namun
sebaliknya jika semakin rendah konsentrasi ion H maka akan semakin tinggi pH
tanah, dan tanah tersebut bersifat basa. Biasanya pH tanah yang cocok untuk
pertumbuhan tanaman berkisar antara 6 – 7.
Nilai
pH yang terlalu tinggi yaitu diatas angka 9 dan sangat rendah dibawah 4, maka
dapat menjadi racun bagi tanaman terutama pada akar-akar tanaman tersebut.
Sebagai contoh suatu
keadaan klorosis yang didapati pada beberapa tanaman pada pH tinggi, adalah
dari kekurangan Fe yang diakibatkan pengendapan persenyawaan besi.
Secara umum
perkembangan dan kehidupan Jasad-jasad
tanah, terutama
bakteri, kegiatannya juga dipengaruhi oleh reaksi tanah.
Keasaman total
merupakan gabungan dari kedua sumber ion hidrogen. Ion hidrogen terdapat di
dalam tanah disertai dengan banyaknya persenyawaan. Secara relatif ion H dalam
larutan sedikit, jika dibandingkan dengan ion H diserap permukaan tanah.
Penyanggan atau buffering merupakan ketahanan akan
perubahan keasaman yaitu sebuah proses dimana ion hidrogen dilepaskan dari
permukaan tanah kemudian secepatnya langsung dihilangkan dari larutan tanah,
sehingga keasaman larutan tidah berubah menjadi banyak.
Pertanyaan.
Apa yang menjadikan
terutama pada jasad-jasad tanah yaitu bakteri yang segala macam aktifitasnya
dipengaruhi oleh reaksi tanah?
0 komentar :
Posting Komentar