Dinamika Unsur Mo (Molibdenum)
Evaluasi kesuburan Tanah Ultisol terhadap Tan. Kedelai untuk unsur Mo
Unsur Molibdenum (Mo) diserap tanaman dalam bentuk Molibdat (MoO4-2). Di dalam tanah, anion Molibdat (MoO4-2) terurai dari hasil pelapukan mineral yang mengandung Mo yang kemudian terakumulasi dalam bahan organik atau diabsorpsi oleh fraksi liat bermuatan positif seperti liat oksida, kaolinit, gibsit dan goethit. Defisiensi Mo hanya terjadi pada tanah masam, sehingga dalam pengapuran tanah masam bisa meningkatkan ketersediaannya.
Unsur Mo terutama dibutuhkan tanaman karena merupakan komponen yang terlibat dalam pengaktifan sistem enzim utama, yaitu enzim nitrogenase pada legum yang berperan dalam fiksasi N2-bebas, dan enzim, nitrat reduktase Kedua enzim tersebut mampu mengkonversi nitrat menjadi ammonium, sehingga proses ini akan terganggu jika tanaman mengalami defisiensi Mo. Kebutuhan akan Mo menjadi turun drastis apabila tanah banyak mengandung atau disuplai dengan pupuk ammonium, dan akan meningkat apabila nitrat yang banyak tersedia atau disuplai. Defisiensi pada tanaman ini ditandai oleh daun yang kelihatan pucat dan mati serta terjadi klorosis di antara urat-urat daun dan juga pertumbuhan pembentukan bunga terhambat.
Molibdenum adalah hara mikro yang terutama sekali dibutuhkan oleh tanaman legum. Unsur tersebut penting dalam proses fiksasi nitrogen simbiotik dan dalam proses reduksi nitrat, karena Mo merupakan penyusun enzim nitrogenase dan nitrat reduktase. Bila terjadi kekurangan enzim nitrogenase, maka bakteri bintil akar tidak mampu mengikat N dari udara, tetapi mengubahnya menjadi ion NH3+. Ketersedian Mo dalam tanah berkisar antara 0,05-0,5 ppm, sedangkan kebutuhan normal terhadap tanaman 0,2-1 ppm.
Evaluasi kesuburan tanah yang dilakukan secara tentatif atau langsung di lapangan terhadap tanah ultisol yang memiliki kandungan Mo berkisar antara 0,09-0,36 ppm dan kandungan tersebut tergolong rendah bila dibandingkan dengan kandungan Mo pada tanah pertanian yang berkisar antara 0,6 – 3,5 ppm. Mo timbul pada tanah masam di mana terdapat Mn2+ dan Al3+ dalam jumlah besar, sehingga defisiensi Mo sering terjadi bersama-sama dengan keracunan Mn dan Al. Salah satu tanaman yang peka terhadap kemasaman yang tinggi adalah tanaman kedelai. Pada tanaman kedelai pertumbuhan bakteri bintil akar dan nitrifikasi akan berlangsung kurang baik dan juga hubungannya dengan unsur hara mikro yaitu Mo (Molibdenum) memiliki hubungan yang sangat penting karena Mo memiliki fungsi sebagai pengikat pengikat nitrogen yang bebas di udara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman kedelai tersebut. Gejala yang dialami pada tanaman kedelai jika kekurangan unsur hara Mo yakni daun berubah warna dari yang cerah menjadi pucat, kelihatan keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti.
0 komentar :
Posting Komentar