Jumat, 12 April 2013


Semangka tanpa biji atau biasa disebut semangka seedless adalah merupakan semangka hibrida F-1 juga. Namun tetua atau induknya masing-masing berasal dari tetua betina semangka tetraploid dengan tetua jantan semangka diploid. Oleh karena itu semangka ini disebut juga semangka hibrida tetraploid. Untuk memperoleh tetua yang tetraploid harus melalui pelipat gandaan jumlah kromosom yang dalam istilah ilmiahnya sering disebut dengan mutasi duplikasi. Dari persilangan semangka tetraploid dengan diploid ini akan diperoleh semangka triploid (semangka seedless) yang mempunyai daya vitalitas rendah. Jika suhu udara rendah (kurang dari 290 C), maka daya kecambahnya pun akan lambat. Oleh karena itu, perkecambahan benih semangka triploid memerlukan suhu udara yang cukup tinggi agar perkecambahannya dapat terjamin. Pertumbuhan tanaman muda pada awalnya lemah, bahkan terkadang tidak normal, tetapi selanjutnya tanaman akan tumbuh kuat. Daya kecambah rata-rata biji semangka triploid adalah antara 27,5 – 85 % dengan bentuk kotiledon yang lebih kecil daripada semangka diploid. Tanaman semangka triploid sebenarnya memiliki bunga jantan dan betina yang lengkap, tetapi bakal biji dan benang sarinya mandul, maka biji tidak akan terbentuk. Meskipun demikian, biji kosong yang berwarna putih atau coklat terkadang masih dijumpai. Terbentuknya biji kosong yang berwarna coklat biasanya disebabkan karena kelebihan dosis pemupukan unsur hara phospor (P205).



Semangka triploid (3n) diperoleh dengan cara menanam semangka tetraploid 4n (sebagai betina) dan semangka diploid 2n (sebagai jantan) secara bersama-sama dengan perbandingan 2:1, jika bunga betina tetraploid telah diserbuki secara sempurna oleh tepung sari bunga jantan semangka diploid, maka semangka diploid dapat dibongkar, kecuali masih diperlukan lagi sebagai benih. Persilangan atau penyerbukan tersebut akan menghasilkan buah semangka triploid. 
Biji buah semangka triploid inilah yang digunakan sebagai benih semangka tanpa biji. Sekarang ini biji semangka triploid sudah banyak tersedia di toko-toko pertanian. Vitalitas benih semangka triploid lebih rendah daripada semangka berbiji. Awal pertumbuhan semangka triploid biasanya lambat, tetapi setelah mampu beradaptasi akan berkembang dengan cepat. 
Tanaman semangka triploid memiliki bunga jantan dengan tepung sari steril (mandul). Oleh karena itu, membudidayakan semangka triploid harus menanam pula semangka diploid untuk keperluan penyerbukan buatan. Bunga betina semangka triploid diserbuki dengan tepung sari semangka diploid sehingga terjadi pembentukan buah.

2 komentar :